Dalam agama Buddha nilai hidup yang untuk pertama kali saya ketahui adalah kebijaksanaan. Ajaran agama Buddha berisi nilai-nilai yang universal, yang berarti dapat diterima oleh siapa pun karena ajaran ini dapat dijelaskan secara logika. Pada saat saya belum mengenal sesungguhnya kebijaksanaan agama Buddha, saya dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup, baik di sekolah maupun di rumah. Waktu itu saya tidak dapat menentukan cara menyelesaikan persoalan tersebut. Saya tidak dapat berpikir secara bijaksana karena pengenalanku dengan kebijaksanaan belum ditakdirkan. Persoalan-persoalan itu terus saja mengikutiku bagaikan bayangan. Saya tidak tahu kenapa bayangan itu selalu mengikuti langkah-langkahku. Suatu hari sebelum menuju ke Vihara, pikiran saya diliputi dengan kekhawatiran mengenai suatu masalah, saat itu saya berharap ada nasehat yang tepat untuk menyelesaikan masalahku. Sesampainya di Vihara, secara kebetulan yang berdhammadesanna (memberikan ajaran dhamma) adalah seorang Bhikkhu (Bhante / Biksu). Beliau berceramah tentang seorang umat Buddhis yang bijaksana. Tidak tahu kenapa uraian-uraian dhamma beliau membuat saya seperti terbangun dari tidur yang panjang. Saat itulah saya mulai memahami arti kebijaksanaan.
Kebijaksanaan bagi saya sendiri, sulit untuk dijabarkan dalam bentuk definisi. Namun yang terpenting, saya dapat mempraktekkan kebijaksanaan itu. Seperti pada bulan Juli 2008, saya kehilangan harta yang paling berharga dalam hidup saya, seorang Mama. Saya tahu ini adalah takdir, tetapi kenapa beliau harus pergi sebelum melihat anaknya ini dapat membanggakannya. Hal inilah yang akan menjadi penyesalan seumur hidupku. Kesedihan yang amat sakit ini sempat membuat saya terasa menjadi orang yang hilang arah, tidak tahu hendak memacu ke arah yang mana. Akan tetapi, tiba-tiba saya teringat akan kata “Kebijaksanaan.” Saya kembali merasa seperti terbangun dari tidur panjang, mencoba mengingat setiap ucapan Bhikkhu dan akhirnya dengan kebijaksanaan, saya akan hidup lebih baik. Dengan kebijaksanaan, saya dapat memutuskan arah mana yang harus di tuju dan arah itu adalah arah untuk tetap bersemangat menjalankan hidup, meskipun tanpa seorang Mama. Dengan kebijaksanaan jugalah, saya dapat memutuskan akan terus membanggakan Mama dengan menjadi anak yang selalu berbakti dan berdoa untuk kebahagiaan Mama di alam Nibbana atau di alam yang lebih baik.
Keikhlasan, nilai hidup yang pertama kali saya ketahui ketika mengikuti pelajaran agama Islam kelas 2 SD. Waktu itu, seorang guru agama Islam menanyakan satu pertanyaan yang saya sendiri lupa apa pertanyaan tersebut, tetapi yang pasti pertanyaan itu tidak ada yang menjawabnya untuk beberapa saat, kemudian guru itu pun kembali memberi kesempatan kepada para siswa untuk menjawab pertanyaannya. Meskipun saya bukan beragama Islam, tetapi entah kenapa saya rasa tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, saya pun menjawab pertanyaan tersebut dengan menyebut kata “ikhlas.” Tidak disangka-sangka guru itu mengatakan jawaban saya tepat. Sejak itu, saya selalu mengingat peristiwa itu bukan karena saya bisa menjawab pertanyaan guruku, tetapi saya ingin tahu dan memahami lebih jauh kata yang saya ucapkan.
Saya tidak mengerti apa itu ilmu ikhlas dalam agama Islam, tetapi saya pernah mendengar dari seorang Muslim berkata bahwa keikhlasan kita akan membuahkan hikmat yang tiada terkira. Tidak bisa dipungkiri bahwa saya mengetahui kata “Ikhlas” dari agama Islam. Keikhlasan terbesar yang saya praktekkan adalah mengikhlaskan kepergian Mama. Saya yakin keikhlasan ini akan membuahkan hikmat seperti yang dikatakan oleh Muslim itu karena pernyataan ini juga senada dengan ajaran agama Buddha, agama yang saya anut.Saya sangat senang bisa bersekolah di sekolah negeri dari SD hingga sekarang dan senang bisa berteman dengan teman-teman yang berbeda-beda agama karena hal itulah yang membuat saya lebih menghormati sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Kebijaksanaan ada dalam agama Islam, sebaliknya keikhlasan juga ada dalam agama Buddha. Menurut saya, nilai hidup kebijaksanaan dan keikhlasan inilah yang menjadi persamaan kedua agama tersebut.
Saya mengagumi kebijaksanaan dalam agama Buddha, agamaku.
Saya mengagumi keikhlasan dalam agama Islam.
Thursday, November 27, 2008
Sunday, November 16, 2008
Sub Komunitas Tco
Komunitas adalah semua populasi yang menempati suatu daerah tertentu. Komunitas itu pun telah dalam tahap perintisan di SMA N 1 Tegal dan kelas XII IPA1 atau Tco pun telah merintis suatu sub komunitas dalam komunitas Tco sendiri. Pendirian sub komunitas ini bukan karna adanya pemblokkan dalam berteman atau istilahnya “Gank”. Latar belakang pendirian komunitas ini adalah karna banyaknya karakter yang berbeda-beda pada masing-masing individu Tco. Kata “Komunitas“ terinspirasi dari anime Bleach di mana di dalam cerita tersebut ada dunia manusia dan soul society ( Hueco Mundo = Komunitas Roh ). Kenapa Bleach ? karna seri manga inilah yang sedang digandrungi anak-anak Tco.
Tanggal 3 November 2008 adalah pendirian secara resmi sub komunitas dalam komunitas Tco (terucap oleh salah satu anak Tco). Pembagian sub komunitas dalam beberapa bagian belum ada kepastian, tetapi peluncuran sub komunitas ini dan anggota yang akan menempati masing-masing sub komunitas sudah digembar-gemborkan oleh anak-anak Tco. Saat ini anak-anak Tco masih mencoba “memikirkan” ingin bergabung dengan sub komunitas yang mana. Ada yang masih malu-malu dan ada yang tanpa basa-basi lagi langsung mencalonkan diri untuk menjadi anggota salah satu sub komunitas.
Seperti halnya dalam anime Bleach, sub komunitas di Tco juga akan memuat kapten dan wakil kapten dalam masing-masing sub komunitas, hanya saja di dalam komunitas roh seri manga Bleach, kapten dan wakil kaptennya terbagi dalam 13 Divisi Shinigami (Dewa Kematian). Komunitas Tco terdiri dari Komunitas Rajin (K-R), Komunitas Malas (K-M), Komunitas Bahil (K-B), Komunitas Narcis (K-N), dan komunitas-komunitas lainnya yang masih dalam tahap pencetusan.
Anak-anak Tco yang telah mencalonkan atau dicalonkan sebagai kapten masing-masing komunitas, antara lain Nur Triani sebagai kapten K-M, Mega dan Fadel sebagai kapten K-R, untuk kapten K-B dan K-N masih direncanakan dalam Pemilu Tco.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wkwkwkwkwkw......tulisan di atas tampak sangat serius ya ? Padahal Komunitas tersebut hanyalah gurauan anak-anak Tco dalam mengisi kebosanan. Namun, penulisan artikel ini tentu saja bukan gurauan belaka karna tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan semakin kompaknya para penghuni Tco yang mungkin tidak pernah terasa ketika masih di kelas X dan kelas XI. Sangatlah sulit untuk merasakan suatu kekompakan dalam kelas yang berindeks satu di SMA N 1 Tegal karna adanya cap individual yang terlanjur menempel sejak dahulu kala. Secara tidak langsung artikel ini juga bertujuan menghapus kesan buruk anak-anak di luar Tco terhadap kelas yang berindeks satu. Selain itu, artikel ini menunjukkan Tco tidak hanya mengandalkan nilai-nilai pelajaran yang tinggi, tetapi juga mengandalkan kekompakkam karna Tco bisa bersatu seperti indeks satu yang bersatu dengan XII IPA SMA N 1 Tegal.
(from Fety's multiply)
Tanggal 3 November 2008 adalah pendirian secara resmi sub komunitas dalam komunitas Tco (terucap oleh salah satu anak Tco). Pembagian sub komunitas dalam beberapa bagian belum ada kepastian, tetapi peluncuran sub komunitas ini dan anggota yang akan menempati masing-masing sub komunitas sudah digembar-gemborkan oleh anak-anak Tco. Saat ini anak-anak Tco masih mencoba “memikirkan” ingin bergabung dengan sub komunitas yang mana. Ada yang masih malu-malu dan ada yang tanpa basa-basi lagi langsung mencalonkan diri untuk menjadi anggota salah satu sub komunitas.
Seperti halnya dalam anime Bleach, sub komunitas di Tco juga akan memuat kapten dan wakil kapten dalam masing-masing sub komunitas, hanya saja di dalam komunitas roh seri manga Bleach, kapten dan wakil kaptennya terbagi dalam 13 Divisi Shinigami (Dewa Kematian). Komunitas Tco terdiri dari Komunitas Rajin (K-R), Komunitas Malas (K-M), Komunitas Bahil (K-B), Komunitas Narcis (K-N), dan komunitas-komunitas lainnya yang masih dalam tahap pencetusan.
Anak-anak Tco yang telah mencalonkan atau dicalonkan sebagai kapten masing-masing komunitas, antara lain Nur Triani sebagai kapten K-M, Mega dan Fadel sebagai kapten K-R, untuk kapten K-B dan K-N masih direncanakan dalam Pemilu Tco.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wkwkwkwkwkw......tulisan di atas tampak sangat serius ya ? Padahal Komunitas tersebut hanyalah gurauan anak-anak Tco dalam mengisi kebosanan. Namun, penulisan artikel ini tentu saja bukan gurauan belaka karna tujuan artikel ini adalah untuk menunjukkan semakin kompaknya para penghuni Tco yang mungkin tidak pernah terasa ketika masih di kelas X dan kelas XI. Sangatlah sulit untuk merasakan suatu kekompakan dalam kelas yang berindeks satu di SMA N 1 Tegal karna adanya cap individual yang terlanjur menempel sejak dahulu kala. Secara tidak langsung artikel ini juga bertujuan menghapus kesan buruk anak-anak di luar Tco terhadap kelas yang berindeks satu. Selain itu, artikel ini menunjukkan Tco tidak hanya mengandalkan nilai-nilai pelajaran yang tinggi, tetapi juga mengandalkan kekompakkam karna Tco bisa bersatu seperti indeks satu yang bersatu dengan XII IPA SMA N 1 Tegal.
(from Fety's multiply)
Tco dan Anime
Salah seorang penghuni TCo berinisal RW sangat menyukai sesuatu yang disebut Anime. Dia mempunyai banyak sekali koleksi komik Manga, DVD, CD, dan ribuan original soundtrack dari anime-anime tersebut. Saking cintanya pada kartun-kartun Jepang, dia membentuk sebuah perkumpulan (geng) bagi para pecinta Anime, bahkan langsung ditunjuk sebagai ketua perkumpulan yang cakupan wilayahnya hingga ke daerah Brebes, Slawi, dan Pekalongan tersebut(wow).
Tidak hanya RW, sebagian besar penghuni XII IPA 1 sangat menyukai Anime, mereka sering kali bercerita tentang lanjutan kisah kartun-kartun saat jam pelajaran kosong, membawa CD, DVD anime untuk ditukarkan satu sama lain, bahkan ada yang membawa komik dan membacanya saat jam kosong. Ada juga yang memasang tokoh-tokoh anime untuk dijadikan Primary Photo friendster mereka^-^. Lagu-lagu atau soundtrack anime juga banyak yang hapal. Bisa dibilang, Tco itu sarang maniak anime, terutama Anime yang sedang ngetrend seperti Naruto, Bleach, Avatar, Detective Conan, dan lain sebagainya.
Yang namanya Tco, tidak bisa lepas dari Dasar Teori dalam stiap tulisannya ^-^. Berikut ini sedikit tentang Anime.
Definisi dan karakteristik anime
Animasi Jepang lebih dikenal dengan istilah anime. Istilah tersebut sesungguhnya merupakan kata serapan bahasa Jepang terhadap kata animation, dan mengadopsi arti yang sama [istilah anime mulai digunakan sekitar tahun 1970-an]. Namun dalam perkembangannya, istilah tersebut lebih populer bagi kalangan non-Jepang untuk menyebut animasi-animasi yang berasal dari Jepang. Meskipun begitu perlu diketahui bahwa bagi masyarakat Jepang istilah anime tersebut sebetulnya mencakup semua jenis animasi, termasuk, misalnya saja, animasi Disney.
Sebagai sebuah budaya populer anime memiliki jangkauan yang luas, meliputi segala aspek di masyarakat dan budaya, tidak hanya trend yang paling kontemporer dan terbaru, tetapi juga sejarah, religi, filosofi dan politik. Dalam perkembangannya anime telah digunakan oleh animator-animator Jepang untuk mengeksplorasi berbagai macam gaya, ide cerita, serta tema, dari yang ditujukan untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa. Genre-genre utama yang banyak muncul dalam anime antara lain:
Action/Adventure: Mengutamakan fokus pada pertarungan, perang, maupun persaingan fisik. Genre ini juga dikuatkan oleh seni/teknik-teknik bela diri, senjata, maupun berbagai macam aksi dari yang realistik hingga mustahil. Contohnya antara lain; Naruto, One Piece, Samurai X, Dragon Ball, Bleach
Drama: membangun cerita lewat pengembangan karakter dan tema-tema yang emosional, serta kekomplesan hubungan antar tokoh. Contohnya Fushigi Y?gi, Kare Kano
Game Based: cerita berpusat seputar permainan-permainan. Contohnya Yu-Gi-Oh!, Hikaru no Go, Beyblade, Duel Master
Horror: menggunakan tema-tema supernatural yang gelap. Contohnya Vampire Hunter D series or Higurashi no naku kuru ni.
Science fiction: Fokus pada hal-hal futuristik, khususnya tekhnologi-tekhnologi di masa depan. Bisa juga mencakup penelitian yang berkaitan dengan sains dimasa kini dan penemuan-penemuan yang dihubungkan dengan kebutuhan manusia. Contohnya: Ghost in the Shell, Akira, Paprika, atau Royal Space Force: The Wings of Honneamise
Anime juga dapat dikategorikan menurut target penontonnya, antara lain:
Shojo: Anime shojo diperuntukkan untuk penonton remaja perempuan. Contohnya: Fruits Basket, Sailor Moon, Cardcaptor Sakura.
Shonen: Diperuntukkan bagi remaja laki-laki.Contohnya: Dragon Ball Z, Naruto, Bleach, Black Cat, Digimon .
Seinen: Target penontonnya adalah laki-laki dewasa. Contohnya: Oh My Goddess!, Cowboy Bebop , Akira
Josei: Target penontonnya wanita dewasa. Examples: Gokusen or Honey and Clover, Hataraki Man
Kodomo yang artinya “anak-anak”. Sesuai namanya, anime ini ditujukan untuk penonton anak-anak contohnya: Hello Kitty, Hamtaro.
Entah kebetulan atau tidak, sebagian besar orang “pintar” koq, ndilalah suka kartun-kartun yang berasal dari Jepang tersebut. Dan kalau diteliti lebih lanjut ditinjau dari segi psikologis, kemungkinan besar ada keterkaitan antara bagian otak kita, kejiwaan, dan isi dalam kartun-kartun tersebut yang sehingga menyebabkan orang pintar menyukai Anime, atau orang yang menyukai Anime menjadi pintar, atau sebaiknya orang pintar minum tolak angin?? Wallahu a’lam bishawab, pertanyaan ini masih butuh jawaban, baik melalui tinjauan psikologis maupun tinjauan sosiologis tentang kecenderungan sosial masyarakat…..
(by : Faiq)
http://tcojulisa.blogspot.com/
Tidak hanya RW, sebagian besar penghuni XII IPA 1 sangat menyukai Anime, mereka sering kali bercerita tentang lanjutan kisah kartun-kartun saat jam pelajaran kosong, membawa CD, DVD anime untuk ditukarkan satu sama lain, bahkan ada yang membawa komik dan membacanya saat jam kosong. Ada juga yang memasang tokoh-tokoh anime untuk dijadikan Primary Photo friendster mereka^-^. Lagu-lagu atau soundtrack anime juga banyak yang hapal. Bisa dibilang, Tco itu sarang maniak anime, terutama Anime yang sedang ngetrend seperti Naruto, Bleach, Avatar, Detective Conan, dan lain sebagainya.
Yang namanya Tco, tidak bisa lepas dari Dasar Teori dalam stiap tulisannya ^-^. Berikut ini sedikit tentang Anime.
Definisi dan karakteristik anime
Animasi Jepang lebih dikenal dengan istilah anime. Istilah tersebut sesungguhnya merupakan kata serapan bahasa Jepang terhadap kata animation, dan mengadopsi arti yang sama [istilah anime mulai digunakan sekitar tahun 1970-an]. Namun dalam perkembangannya, istilah tersebut lebih populer bagi kalangan non-Jepang untuk menyebut animasi-animasi yang berasal dari Jepang. Meskipun begitu perlu diketahui bahwa bagi masyarakat Jepang istilah anime tersebut sebetulnya mencakup semua jenis animasi, termasuk, misalnya saja, animasi Disney.
Sebagai sebuah budaya populer anime memiliki jangkauan yang luas, meliputi segala aspek di masyarakat dan budaya, tidak hanya trend yang paling kontemporer dan terbaru, tetapi juga sejarah, religi, filosofi dan politik. Dalam perkembangannya anime telah digunakan oleh animator-animator Jepang untuk mengeksplorasi berbagai macam gaya, ide cerita, serta tema, dari yang ditujukan untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa. Genre-genre utama yang banyak muncul dalam anime antara lain:
Action/Adventure: Mengutamakan fokus pada pertarungan, perang, maupun persaingan fisik. Genre ini juga dikuatkan oleh seni/teknik-teknik bela diri, senjata, maupun berbagai macam aksi dari yang realistik hingga mustahil. Contohnya antara lain; Naruto, One Piece, Samurai X, Dragon Ball, Bleach
Drama: membangun cerita lewat pengembangan karakter dan tema-tema yang emosional, serta kekomplesan hubungan antar tokoh. Contohnya Fushigi Y?gi, Kare Kano
Game Based: cerita berpusat seputar permainan-permainan. Contohnya Yu-Gi-Oh!, Hikaru no Go, Beyblade, Duel Master
Horror: menggunakan tema-tema supernatural yang gelap. Contohnya Vampire Hunter D series or Higurashi no naku kuru ni.
Science fiction: Fokus pada hal-hal futuristik, khususnya tekhnologi-tekhnologi di masa depan. Bisa juga mencakup penelitian yang berkaitan dengan sains dimasa kini dan penemuan-penemuan yang dihubungkan dengan kebutuhan manusia. Contohnya: Ghost in the Shell, Akira, Paprika, atau Royal Space Force: The Wings of Honneamise
Anime juga dapat dikategorikan menurut target penontonnya, antara lain:
Shojo: Anime shojo diperuntukkan untuk penonton remaja perempuan. Contohnya: Fruits Basket, Sailor Moon, Cardcaptor Sakura.
Shonen: Diperuntukkan bagi remaja laki-laki.Contohnya: Dragon Ball Z, Naruto, Bleach, Black Cat, Digimon .
Seinen: Target penontonnya adalah laki-laki dewasa. Contohnya: Oh My Goddess!, Cowboy Bebop , Akira
Josei: Target penontonnya wanita dewasa. Examples: Gokusen or Honey and Clover, Hataraki Man
Kodomo yang artinya “anak-anak”. Sesuai namanya, anime ini ditujukan untuk penonton anak-anak contohnya: Hello Kitty, Hamtaro.
Entah kebetulan atau tidak, sebagian besar orang “pintar” koq, ndilalah suka kartun-kartun yang berasal dari Jepang tersebut. Dan kalau diteliti lebih lanjut ditinjau dari segi psikologis, kemungkinan besar ada keterkaitan antara bagian otak kita, kejiwaan, dan isi dalam kartun-kartun tersebut yang sehingga menyebabkan orang pintar menyukai Anime, atau orang yang menyukai Anime menjadi pintar, atau sebaiknya orang pintar minum tolak angin?? Wallahu a’lam bishawab, pertanyaan ini masih butuh jawaban, baik melalui tinjauan psikologis maupun tinjauan sosiologis tentang kecenderungan sosial masyarakat…..
(by : Faiq)
http://tcojulisa.blogspot.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)