Sunday, November 16, 2008

Tco dan Anime

Salah seorang penghuni TCo berinisal RW sangat menyukai sesuatu yang disebut Anime. Dia mempunyai banyak sekali koleksi komik Manga, DVD, CD, dan ribuan original soundtrack dari anime-anime tersebut. Saking cintanya pada kartun-kartun Jepang, dia membentuk sebuah perkumpulan (geng) bagi para pecinta Anime, bahkan langsung ditunjuk sebagai ketua perkumpulan yang cakupan wilayahnya hingga ke daerah Brebes, Slawi, dan Pekalongan tersebut(wow).
Tidak hanya RW, sebagian besar penghuni XII IPA 1 sangat menyukai Anime, mereka sering kali bercerita tentang lanjutan kisah kartun-kartun saat jam pelajaran kosong, membawa CD, DVD anime untuk ditukarkan satu sama lain, bahkan ada yang membawa komik dan membacanya saat jam kosong. Ada juga yang memasang tokoh-tokoh anime untuk dijadikan Primary Photo friendster mereka^-^. Lagu-lagu atau soundtrack anime juga banyak yang hapal. Bisa dibilang, Tco itu sarang maniak anime, terutama Anime yang sedang ngetrend seperti Naruto, Bleach, Avatar, Detective Conan, dan lain sebagainya.
Yang namanya Tco, tidak bisa lepas dari Dasar Teori dalam stiap tulisannya ^-^. Berikut ini sedikit tentang Anime.
Definisi dan karakteristik anime

Animasi Jepang lebih dikenal dengan istilah anime. Istilah tersebut sesungguhnya merupakan kata serapan bahasa Jepang terhadap kata animation, dan mengadopsi arti yang sama [istilah anime mulai digunakan sekitar tahun 1970-an]. Namun dalam perkembangannya, istilah tersebut lebih populer bagi kalangan non-Jepang untuk menyebut animasi-animasi yang berasal dari Jepang. Meskipun begitu perlu diketahui bahwa bagi masyarakat Jepang istilah anime tersebut sebetulnya mencakup semua jenis animasi, termasuk, misalnya saja, animasi Disney.
Sebagai sebuah budaya populer anime memiliki jangkauan yang luas, meliputi segala aspek di masyarakat dan budaya, tidak hanya trend yang paling kontemporer dan terbaru, tetapi juga sejarah, religi, filosofi dan politik. Dalam perkembangannya anime telah digunakan oleh animator-animator Jepang untuk mengeksplorasi berbagai macam gaya, ide cerita, serta tema, dari yang ditujukan untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa. Genre-genre utama yang banyak muncul dalam anime antara lain:
Action/Adventure: Mengutamakan fokus pada pertarungan, perang, maupun persaingan fisik. Genre ini juga dikuatkan oleh seni/teknik-teknik bela diri, senjata, maupun berbagai macam aksi dari yang realistik hingga mustahil. Contohnya antara lain; Naruto, One Piece, Samurai X, Dragon Ball, Bleach
Drama: membangun cerita lewat pengembangan karakter dan tema-tema yang emosional, serta kekomplesan hubungan antar tokoh. Contohnya Fushigi Y?gi, Kare Kano
Game Based: cerita berpusat seputar permainan-permainan. Contohnya Yu-Gi-Oh!, Hikaru no Go, Beyblade, Duel Master
Horror: menggunakan tema-tema supernatural yang gelap. Contohnya Vampire Hunter D series or Higurashi no naku kuru ni.
Science fiction: Fokus pada hal-hal futuristik, khususnya tekhnologi-tekhnologi di masa depan. Bisa juga mencakup penelitian yang berkaitan dengan sains dimasa kini dan penemuan-penemuan yang dihubungkan dengan kebutuhan manusia. Contohnya: Ghost in the Shell, Akira, Paprika, atau Royal Space Force: The Wings of Honneamise
Anime juga dapat dikategorikan menurut target penontonnya, antara lain:
Shojo: Anime shojo diperuntukkan untuk penonton remaja perempuan. Contohnya: Fruits Basket, Sailor Moon, Cardcaptor Sakura.
Shonen: Diperuntukkan bagi remaja laki-laki.Contohnya: Dragon Ball Z, Naruto, Bleach, Black Cat, Digimon .
Seinen: Target penontonnya adalah laki-laki dewasa. Contohnya: Oh My Goddess!, Cowboy Bebop , Akira
Josei: Target penontonnya wanita dewasa. Examples: Gokusen or Honey and Clover, Hataraki Man
Kodomo yang artinya “anak-anak”. Sesuai namanya, anime ini ditujukan untuk penonton anak-anak contohnya: Hello Kitty, Hamtaro.
Entah kebetulan atau tidak, sebagian besar orang “pintar” koq, ndilalah suka kartun-kartun yang berasal dari Jepang tersebut. Dan kalau diteliti lebih lanjut ditinjau dari segi psikologis, kemungkinan besar ada keterkaitan antara bagian otak kita, kejiwaan, dan isi dalam kartun-kartun tersebut yang sehingga menyebabkan orang pintar menyukai Anime, atau orang yang menyukai Anime menjadi pintar, atau sebaiknya orang pintar minum tolak angin?? Wallahu a’lam bishawab, pertanyaan ini masih butuh jawaban, baik melalui tinjauan psikologis maupun tinjauan sosiologis tentang kecenderungan sosial masyarakat…..
(by : Faiq)

http://tcojulisa.blogspot.com/

No comments: